Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

DRAMA - Ayah Durhaka

AYAH DURHAKA

Kejadian lima belas tahun yang lalu selalu terbayang dalam benakku. Aku ngeri  setiap peristiwa itu muncul dalam otakku.
Gubrakk….
Ayah   :         Rasakan ini!
Putri   :         (sambil menangis) Kenapa Ayah tega melemparku dengan batu itu? Apa              salahku?
Ayah   :         Kau ini, dasar anak tak tahu diuntung! Pura-pura tidak tahu. Siapa yang mengajarimu melakukan hal bejat itu?!
Putri   :         Demi Tuhan, Yah. Aku tak melakukannya. Aku hanya difitnah. Percayalah padaku, Ayah.
Ibu      :         Sudah, Sudah. Kalian tak usah melanjutkan perdebatan ini.
Ayah   :         Tahu apa kau? (plakk, pukulan keras dari Ayah mendarat di pipi Ibuku) Jangan kau bela anak seperti ini. Dia harus diberi pelajaran. Mau jadi apa nantinya kalau dia seperti ini??
Putri   :         Kan aku udah bilang, Yah, aku nggak nglakuin hal itu. Terserah Ayah mau percaya atau tidak. (sambil berlari masuk ke kamar, membanting pintu, dan mengunci  pintu rapat-rapat)
***
Putri   :         Rei, besok Kakak mau pulang ke Indonesia. Kamu harus ikut pulang bersama Kakak. Pokoknya Kakak nggak mau tahu. Kamu harus ikut pulang.
Rei     :         Tapi, Kak. Aku nggak sudi pulang ke rumah kalau kelakuan Ayah belum berubah. Aku pernah  lihat Ayah  memukuli Ibu dengan ikat pinggang sampai lecet-lecet di punggungnya. Lalu ibu masuk kamar dan menangis sambil mencakar-cakar pipinya, Kakak nggak tahu kan?????
Putri   :         Aku tahu Rei,  karena aku yang mengobati luka Ibu. (sambil menatap wajah Rei)
Rei diam, ia tampak memikirkan sesuatu. Ia memandang keluar jendela apartemen. Sesaat kemudian ia membalikkan badan kearahku.
Rei     :         Iya Kak, aku mau pulang demi Ibu.
Putri   :         Ok, besok kita pulang. Nanti aku akan memesan tiket. Sekarang kemasi barang-barangmu.
Rei     :         Baiklah kak.
          Esoknya aku bersama Rei di Bandara Changi. Setelah setengah jam menunggu pesawat yang akan kami tumpangi segera lepas landas. Akhirnya kami sampai di Bandara Adi Sucipto setelah dua jam perjalanan. Kami naik taksi menuju ke rumah kami di Jl. Anggrek No. 1 Bantu, Yogyakarta.
Putri   :         Assalamu’alaikum, Ayah, Ibu. Ini, Putri. Lihat siapa yang datang  sama Putri.
Gita    :         Walaikum salam, Mbak. Wah, ada Mbak Rei. Apa kabar, Mbak? Udah kama nggak pulang.
Rei     :         Baik, Dik. Gimana sekolahmu?
Gita    :         Aku habis ikut Classic Musical Competition, Mbak. Alhamdulillah, aku lolos seleksi.
Rei     :         Hebat sekali adik manisku ini. Nanti Kakak traktir kamu Shusi di Chinesse Restaurant biasa. Setuju?
Gita    :         Setuju, setuju, Mbak. Nanti sore ya, Mbak.
Putri   :         Eh, udah ngobrolnya. Ibu sama Ayah mana, Dik?
Gita    :         Ayah sedang keluar, Mbak, Cuma ada Ibu. Bentar, Mbak, aku panggilin.
          Gita masuk ke dalam memanggil Ibuku. Waktu itu Ibuku sedang menyulam. Wanita Jawa yang nrima ini sangat suka sekali menyulam. Sesaat setelah Gita memanggil beliau. Beliau pun keluar.
Rei     :         Ibu, ini Rei. Aku kangen sekali sama Ibu.
Ibu      :         Ibu juga kangen sekali sama kamu, Rei. (berpelukan)
Putri   :         Nah, lega kan kau, Rei.  Apa kata Kakak? Ibu sangat merindukanmu.
Rei     :         Iya, Kak. Aku lega sekali bisa bertemu Ibu lagi.
          Sesaat setelah tekanan rindu yang bertahun-tahun menyiksa antara Ibu dan anak ini terlepaskan, Ayah datang. Saat itu juga suasana menjadi tegang. Alunan melodi piano Gita pun berhenti dengan seketika. Ia berdiri mematung membayangkan kejadian yang akan terjadi.
Ayah   :         Rupanya besar juga nyalimu, Rei. Beraninya kamu menginjakkan kaki di rumah ini lagi. Sudah tak mampu membeli makan ya di luar negeri?
Putri   :         Ayah ini ngomong apa sih? Anak pulang bukannya seneng malah marah-marah.
Ibu      :         Sudahlah, Yah. Biarkan Putri sama Rei istirahat dulu. Mereka pasti capek.
Ayah   :         Eh, diam saja kamu! (menatap taham kea rah Ibu). Kamu sudah tidak betah di luar negeri ya, Rei? Pergi nggak pamit, tahu-tahu pulang. Nggak malu kamu, Rei???
Rei     :         Kalau kemarin aku nggak dipaksa sama Mbak Putri, aku juga nggak akan sudi pulang lagi ke sini. Apalagi bertemu dengan Ayah yang tega membunuh Oiver. Aku muak. Aku hanya ingin bertemu dengan Ibu. Ingin tahu keadaan Ibu.
Ayah   :         Jaga mulutmu, Rei!!!!!!!!!!! Kamu memang anak durhaka. Ayah juga tak sudi punya anak sepertimu.
Rei     :         Aku bukan anak durhaka. Ayah yang durhaka. Ayah pembunuh.
Ayah   :         Kau tahu, Rei. Ayah tidak akan mengizinkan satupun anak Ayah menikah dengan orang yang bukan berasal dari ras Jawa. Apalagi dengan anak berandal Indo-Amerika itu.
Rei     :         Ayah egois. Ayah hanya melihat orang dari sisi luarnya saja. Oliver itu anak yang baik. Tidak seperti yang Ayah bayangkan. Rei tidak terima dengan perbuatan Ayah kepada Oliver!
Aku memilih diam melihat Ayah dan Rei bertengkar. Tapi Rei berlari ke dapur berniat mengambil pisau. Dia menabrak Ibu yang sedang membawa makanan dan minuman untuk kami.
Krompyang..
Ibu      :         Ya ampun, Rei. Kenapa kamu berlari?
Rei tidak mempedulikan pertanyaan Ibu. Ia bangkit dan mengambil pisau. Lalu, ia menghampiri Ayah.
Rei     :         Lihat Ayah, aku akan membalas hutang nyawa itu. Ayah pantas mendapatkannya.
Putri   :         Apa yang kamu lakukan Rei??? Sadar Rei, sadar.
Rei     :         Diamlah, Mbak! Ini urusanku dengan Ayah.
Ayah   :         Biarkan saja dia, Put. Lakukan saja, Rei bila kau berani!!!!!
Rei     :         Rasakan ini!!!!! (sambil menghunuskan pisau kea rah Ayah)
Ibu      :         Reiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.. Jangan lakukan itu!!!
Putri   :         Reiiiiiiii!! (mencegah tindakan Rei yang sudah kelewat batas)
Ayah   :         Kau tak akan bisa mencelakaiku. (merebut pisau di tangan Rei dengan gesit)
Ibu      :         Sudah, Ayah, Rei!! (menangis tersedu)
Ayah balik menyerang Rei. Pisau di tangannya tertuju ke arah Rei. Aku mencoba menghalanginya.
Putri   :         Ayah!
Malangnya, pisau itu malah merobek lengan kananku. Darah mengucur deras dari lenganku. Ibu menangis melihat peristiwa  ini. Aku menarik Rei keluar rumah dan kuajak dia pulang ke rumahku.
***
Sesampainya di rumah Nico, buah hatiku berlari menghampiriku.
Nico    :         Mama kenapa? Kok tangannya berdarah?
Putri   :         Nggak papa, Dik.
Deni    :         Kamu kenapa ma? Kok sampai begitu lukanya? (mengamati luka istrinya)
Putri   :         Nggak papa, Pa. Tadi nggak sengaja kena pisau di rumah Ibu.
Rei     :         Maaf mas, ini semua salahku. Karena aku ribut dengan Ayah, Mbak Putri yang kena imbasnya.
Putri   :         Sudahlah, Rei. Ini bukan salah kamu.
Deni    :         Nico, tolong ambilin kotak obat di lemari kecil di kamar Papa.
Nico    :         Ya, Pa. (sambil berlari kecil)
Beberapa saat kemudian
Nico    :         Ini, Pa, kotak  obatnya.
Deni    :         Makasih ya, Sayang.
Nico    :         Obatin Mama ya, Pa.
Deni    :         Iya sayang. Sini, Ma, aku obati lukamu.
Aku mendekati suamiku. Ia mengobati lukaku dengan penuh kasih sayang. Dua jam kemudian aku merasakan lapar yang amat sangat.
Putri   :         Pa, makan di luar yuk. Mama pengen coba bebek penyet di pertigaan pasar itu.
Deni    :         Ya, Ma. Rei nggak kamu ajak?
Putri   :         Rei, kita makan di luar yuk?
Rei     :         Nggak ah Mbak, aku di sini aja.
Putri   :         Kamu disini sendirian, lho? Deni ama Nico ikut kok.
Rei hanya diam membisu. Aku kembali menanyainya.
Putri   :         Oke deh kalau kamu nggak mau makan. Sekarang kamu mau ngapain?
Rei     :         Aku ingin membunuh Ayah.
Putri & Deni  :         Rei? (terkejut)
***
1. Evy Astuti                             (10)
2. Fitria Dewi Sasono                   (11)
3. Hayun Pratama                      (13)
4. Hensatiti Niken Pratiwi             (14)
5. Ida Fitriana                           (15)
6. Sangkan Budiyono                   (24)
7. Syamawan Putra Wiratama      (26)
XI UNGGULAN 1
SMA NEGERI 1 CAWAS

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

TEKNOLOGI PENGAWETAN BAHAN PANGAN


A. Komposisi Bahan Makanan, Bahan Pengawet, Peralatan, dan Prosedur Mengawetkan dengan Teknik Dimaniskan


1.   Sirup sirsak
Bahan :
a.     Sirsak
b.    Gula pasir
c.    Putih telur, dibutuhkan 2 butir
d.    Air bersih

Alat :
a.     Ember
b.    Bak
c.    Jam
d.    Gelas ukur
e.     Timbangan
f.     Panci email
g.     Blender
h.    Pisau
i.      Pengaduk kayu
j.      Kain penyaring
k.     Kompor
l.      Botol
m.   Dandang

Cara membuat :
a.     Sirsak dicuci dengan air bersih agar terbebas dari segala kotoran yang melekat pada kulit buah.
b.    Buah sirsak yang telah bersih dipotong, diambil dagingnya,  kulit, biji, dan hati buah dibuang sehingga diperoleh daging buah yang bersih.
c.    Daging buah ditimbang.
d.    Daging buah dihancurkan/diblender kemudian letakkan dalam saringan di atas panci.
e.     Remas-remas daging buah sambil diberi air matang secukupnya. Jika daging buah sirsak dihancurkan dengan blender, disaring dengan kain.
f.     Putih telur dikocok dan dihancurkan dengan sekitar ½ liter sari buah. Kocok campuran tersebut hingga merata, campur kocokan tadi dengan sari buah lainnya, aduk sampai rata.
g.     Tuangkan gula pasir ke dalam panci berisi sari buah sirsak, rebus adonan tersebut sambil diaduk-aduk agar gula tidak lengket pada dasar panci. Didihkan larutan sampai gulanya larut semua.
h.    Turunkan panci berisi sirup sirsak dan biarkan hingga menjadi dingin.
i.      Sirup yang telah dingin disaring dengan menggunakan kain.
j.      Sirup dipanaskan lagi sampai mengeluarkan bunyi kemrengseng atau sekitar suhu 90C. Dalam keadaan panas sirup dituangkan ke dalam botol, tutup rapat kemudian botol berisi sirup direndam dalam air mendidih selama 30 menit.

2.   Manisan Belimbing
Bahan :
a.     Belimbing
b.    Gula pasir
c.    Air bersih
d.    Air cuka
e.     Asam citrun
f.     Esence prambozen

Alat :
a.     Pisau
b.    Kompor
c.    Panci

Cara membuat :
a.     Belimbing diiris-iris.
b.    Siapkan panci yang diisi air cuka untuk merendam blimbing yang diiris tadi.
c.    Kemudian rebuslah sampai mendidih kedua bahan tersebut.
d.    Lalu ambillah air bersih 1 liter,  masukkan citrun dan gula, dan larutkan bahan tersebut, serta tambahkan esence prambozen.
e.     Setelah menyatu, masukkan ke panci yang berisi belimbing yang sudah dingin.
f.     Kemaslah dengan kemasan yang menarik.













3.   Sirup Jahe
Bahan :
a.     Rimpang jahe tua
b.    Gula pasir 2 kg
c.    Putih telur 1 butir
d.    Air bersih
e.     Kayu manis 50 gram
f.     Sereh 150 gram
g.     Garam dan berbagai pemantap rasa sirup sebanyak 15 gram

Alat :
a.     Ember
b.    Jam
c.    Gelas ukur
d.    Timbangan
e.     Panci stainless steel
f.     Parutan
g.     Pengaduk kayu
h.    Kain penyaring
i.      Botol
j.      Kompor
k.     Dandang

Cara membuat :
a.     Jahe dicuci untuk menghilangkan kotoran dan tanah.
b.    Jahe dihilangkan kulitnya dengan cara dikerok, kemudian dicuci.
c.    Setelah dicuci, jahe diparut, jika pembuatan sirup dalam jumlah yang banyak dapat digunakan parut mesin (food processor), tujuannya agar mudah diambil sarinya.
d.    Parutan jahe diremas-remas, kemudian diperas beberapa kali sampai sarinya terambil semaksimal mungkin. Untuk memudahkan pemerasan dapat diberi air secukupnya.
e.     Air bersih serta bumbu-bumbu direbus sampai mendidih, panci dalam keadaan tertutup.
f.     Putih telur dikocok kemudian tuangkan sebagian sari jahe, dikocok sampai rata. Hasil kocokan dituangkan dalam sari jahe yang telah dicampur putih telur ke dalamnya. Tambahkan gula pasir, biarkan mendidih dan terbuka agar adonan tidak meluap. Kemudian disaring dengan kain.
g.     Larutan yang telah disaring dipanaskan lagi tidak sampai mendidih.
h.    Dalam keadaan panas, sirup jahe dituangkan ke dalam botol yang telah disterilkan.








4.   Selai Pepaya (Jam Pepaya)
Bahan :
a.     Pepaya matang tetapi masih keras dan rasanya manis 5 kg
b.    Gula pasir sebanyak 1,5 gram
c.    Panili secukupnya (5 gram)
d.    Jeruk nipis 4 buah

Alat :
a.     Pisau
b.    Panci
c.    Parutan
d.    Pengaduk

Cara membuat :
a.     Buah pepaya dikupas kulitnya, kemudian dicuci dengan air yang mengalir.
b.    Daging buah pepaya direndam dalam air hangat selama 10 menit.
c.    Daging buah pepaya dipotong-potong, kemudian diparut.
d.    Parutan buah pepaya dimasukkan ke dalam panci, ditambahkan gula dan panili, kemudian dimasak sambil terus diaduk hingga berwarna kental dan berwarna coklat, beri jeruk nipis dan diaduk sampai rata.
e.     Jika adonan sudah kental, panci diangkat dan didinginkan.
f.     Selai pepaya yang telah dingin dimasukkan ke dalam botol dan ditutup rapat.























5.   Sari Buah Asam
Bahan :
a.     Buah asam Jawa yang sudah tua dan matang
b.    Gula pasir 18% (180gr/liter sari buah)
c.    Gula Arab 0,75% (7,5 gr/liter sari buah)
d.    Natrium benzoat 0,05% (0,5 gr/liter sari buah)

Alat :
a.     Pisau
b.    Timbangan
c.    Blender
d.    Kain penyaring
e.     Pengaduk kayu
f.     Kompor
g.     Panci
h.    Botol

Cara membuat :
a.     Buah asam Jawa dikupas dan dibuang bijinya, kemudian ditimbang.
b.    Asam Jawa dihancurkan dengan menggunakan blender dengan ditambahkan air matang sebanyak 19x berat asam jawa.
c.    Hasil penghancuran buah asam jawa disaring dengan menggunakan kain saring, diendapkan selama 24 jam.
d.    Setelah mengendap, cairan yang atas bening dipisahkan dari endapan.
e.     Sari buah yang diperoleh kemudian ditambahkan dengan gula pasir, gula Arab, Natrium benzoat dan diaduk hingga tercanpur rata.
f.     Sari buah dipanaskan pada suhu 85C selama 10 menit.
g.     Selanjutnya sari buah dimasukkan ke dalam botol yang telah disterilkan, tutup rapat.
h.    Botol dipanaskan dalam wadah berisi air mendidih selama 15 – 30 menit, diangkat, didinginkan, dan siap disimpan.



















6.   Dodol Pisang
Bahan :
a.     Buah pisang 10 buah
b.    Tepung ketan 100 gram
c.    Gula Jawa 250 gram
d.    Tepung beras 75 gram
e.     Gula pasir 100 gram
f.     Santan 300 ml (satu butir kelapa)
g.     Garam

Alat :
a.     Wajan anti lengket
b.    Pengaduk kayu
c.    Kompor
d.    Gelas ukur
e.     Panci
f.     Timbangan
g.     Saringan
h.    Blender
i.      Telenan
j.      Pisau
k.     Loyang/plastik

Cara membuat :
a.     Larutkan gula Jawa dan  gula pasir dalam 100 ml (santan tidak kental), panaskan dalam api sedang sambil terus diaduk.
b.    Larutkan teepung ketan dan tepung beras dalam 200 ml santan kental, masukkan dalam wajan dan panaskan sambil diaduk sampai mengental.
c.    Bahan dipotong-potong dan diblender menjadi bubur.
d.    Masukkan bubur ke dalam wajan sambil diaduk-aduk dan panaskan sampai kalis/tidak lengket bila dipegang.
e.     Siapkan loyang dilapisi plastik, masukkan hasil masakan dan biarkan sampai dingin.
f.     Setelah dingin dapat dipotong-potong sesuai selera/dikemas dengan plastik kecil-kecil.








7.   Selai Nanas
Bahan :
a.     Nanas kupas 2 buah
b.    Gula pasir 1 kg
c.    Asam sitrat 1 bungkus
d.    Kayu manis
e.     Cengkeh
f.     Garam

Alat :
a.     Panci
b.    Kompor
c.    Pisau
d.    Telenan
e.     Baskom
f.     Plastik
g.     Botol selai
h.    Pengaduk kayu
i.      Timbangan
j.      Blender
k.     Label

Cara membuat :
a.     Bahan dicuci dan direndam air garam kemudian dipotong-potong dan diblender sampai halus.
b.    Bubur buah ditimbang, ditambah gula dengan perbandingan 1 : 1.
c.    Kemudian dimasak dalam wajan/panci sambil diaduk-aduk dan ditambah kayu manis dan cengkeh.
d.    Masak terus sanbil diaduk dan dikemas.











8.   Manisan Pepaya
Bahan :
a.     Pepaya mengkal ½ kg
b.    Gula pasir 1 kg
c.    Kapur sirih 2 sdt/liter air

Alat :
a.     Pisau
b.    Garpu
c.    Panci
d.    Loyang
e.     Botol selai
f.     Label

Cara membuat :
a.     Pepaya dikupas dan dipotong-potong, dicuci lalu ditusuk-tusuk dengan garpu.
b.    Buat larutan air kapur (kapur dilarutkan dalam air), diamkan sebentar kemudian diambil airnya yang bening. Buah direndam dalam air kapur selama 1 malam.
c.    Buah ditiriskan dan dicuci bersih.
d.    Pepaya direbus dalam air mendidih selama 10 menit.
e.     Buat larutan gula (gula 65 gram per 100 ml air), direbus sampai mendidih.
f.     Masukkan pepaya rebus dalam larutan gula dan kemas dalam botol selai.

























9.   Sirup Lidah Buaya
Bahan :
a.     Lidah Buaya
b.    650 gram gula pasir
c.    350 cairan gel lidah buaya
d.    Pewarna
e.     Benzoate 1 gram/liter
f.     Asam sitrat 2 gram/liter

Alat :
a.     Kompor
b.    Wajan
c.    Panci
d.    Saringan
e.     Sendok makan
f.     Pengaduk kayu
g.     Sendok panjang
h.    Pisau
i.      Telenan
j.      Botol sirup

Cara membuat :
a.     Daun lidah buaya dibersihkan, dipotong-potong, dikupas, dan diremas-remas dengan garam sambil dicuci dengan air mengalir sampai bersih (keset).
b.    Daging lidah buaya diblanching.
c.    Ditambah air dengan perbandingan 1 : 1, kemudian diblender.
d.    Disaring sehingga diperoleh cairan gel lidah buaya (diambil 350 ml).
e.     Gula pasir dicampur cairan gel lidah buaya dengan perbandingan 650 gram gula : 350 ml cairan gel lidah buaya. Kemudian direbus sampai mendidih.
f.     Setelah diangkat dari api, tambahkan benzoat dan pewarna lalu disaring.
g.     Sirup Lidah Buaya disimpan dalam botol yang sudah disterilkan.
















10. Jelly Nanas
Bahan :
a.     1 kg nanas parut
b.    1 kg gula pasir
c.    1 liter air
d.    Asam sitrat, Esence, dan Natrium benzoat

Alat :
a.     Pisau Stainless Steel
b.    Baskom
c.    Parut
d.    Saringan
e.     Panci
f.     Pengaduk kayu
g.     Botol mulut lebar
h.    Kompor

Cara membuat :
a.     Nanas dikupas, dicuci sampai bersih, dihilangkan matanya lalu diparut sampai halus.
b.    Tambahkan air sebanyak 1 liter untuk setiap 1 kg nanas dan ditambah 2 gram Asam sitrat.
c.    Panaskan/direbus dibiarkan mendidih kira-kira ½ jam lalu turunkan dari api.
d.    Kemudian disaring dengan kain penyaring sehingga diperoleh sari buah yang jernih.
e.     Sari buah dimasukkan dalam wajan berlapis email ditambah 1 kg gula pasir untuk tiap 1 liter sari buah dan ditambah 1 gram asam sitrat.
f.     Panaskan sambil diaduk terus menerus hingga tercapai kekentalan tertentu.
g.     Penghentian pemanasan tidak boleh terlambat karena jelly akan mengeras dan tidak boleh kurang karena jelly akan tetap cair.
h.    Jelly diturunkan dari api dan dalam keadaan panas, dimasukkan ke dalam botol yang telah disterilkan.














B.  Komposisi Bahan Makanan, Bahan Pengawet, Peralatan, dan Prosedur Kerja Mengawetkan dengan Teknik Diasinkan

1.   Telur Asin (Cara I)
Bahan :
a.     Telur itik 10 butir
b.    Garam 300 gram
c.    Air 1 liter

Alat :
a.     Panci perendam
b.    Pengaduk
c.    Panci perebus
d.    Ember plastik
e.     Kompor

Cara membuat :
a.     Didihkan air, kemudian tuangkan ke dalam garam dan diaduk sampai larut, lalu didinginkan.
b.    Telur dicuci, kemudian dimasukkan ke dalam larutan garam dan direndam selama 7 – 10 hari.
c.    Setelah selesai penggaraman, telur siap dibongkar. Proses berikutnya direbus untuk mendapatkan telur asin rebus atau digoreng.

2.   Telur Asin (Cara II)
Bahan :
a.     Telur itik 10 butir
b.    Bubuk bata 1 liter
c.    Garam 300 gram
d.    Abu kering 1 liter

Alat :
a.     Pengaron
b.    Ember plastik
c.    Panci perebus
d.    Baskom
e.     Kompor

Cara membuat :
a.     Campurkan bubuk batu bata, garam, dan separuh abu kering hingga merata, buat adonan dengan menambah air sedikit demi sedikit agar adonan agak lembek.
b.    Telur sebaiknya dicuci dulu lalu dibungkus dengan adonan serbuk bata hingga semua permukaan tertutup adonan.
c.    Pindahkan satu per satu ke sisa abu kering langsung diatur dalam wadah. Biarkan selama 7 – 14 hari sampai asinnya cukup.
d.    Setelah penggaraman dirasa cukup, telur dibongkar diri adonan bubuk bata merah dam garam, lalu dicuci bersih.
e.     Proses berikutnya direbus untuk mendapatkan telur asin rebus atau digoreng.
C. Komposisi Bahan Makanan, Bahan Pengawetan, Peralatan, dan Prosedur Mengawetkan dengan Teknik Dikeringkan

1.   Instan Kunyit
Bahan :
a.     Kunyit 1 kg
b.    Gula pasir 2 kg
c.    Cengkih 10 butir
d.    Jeruk nipis 2 buah
e.     Garam secukupnya

Alat :
a.     Pisau
b.    Parut
c.    Saringan
d.    Baskom
e.     Wajan
f.     Pengaduk kayu
g.     Ayakan
h.    Plastik kemasan

Cara membuat :
a.     Kunyit yang berkualitas baik dibersihkan dari kotoran, kemudian dikupas, dicuci bersih.
b.    Kunyit diparut halus, cengkih dicuci kemudian ditumbuk.
c.    Kunyit yang telah diparut kemudian diperas, dicampur dngan air perasan jeruk nipis, ditambah cengkih yang ditumbuk halus.
d.    Campuran tersebut disaring kembali hingga diperoleh sari kunyit yang bersih.
e.     Ke dalam sari kunyit ditambahkan gula pasir sebanyak setengah volume, serta garam, kemudian diaduk hingga gula dan garam larut.
f.     Setelah tercampur rata, sari kunyit tersebut dimasak dalam wajan dengan api sedang sambil terus diaduk.
g.     Pemasakkan terus dilakukan hingga terbentuk adonan yang kental dan terkesan berminyak.
h.    Ke dalam adonan yang kental tersebut ditambah setengah volume gula pasir yang masih tersisa sambil terus diaduk.
i.      Pemasakkan dilakukan sampai terbentuk kristal atau butiran. Dalam keadaan panas , butiran yang membentuk gumpalan harus segera dihancurkan hingga menjadi serbuk yang lembut, kemudian diangkat dari wajan dan didinginkan.
j.      Kristal atau butiran instan tersebut diayak sehingga diperoleh butiran yang seragam.
k.     Kunyit instan tersebut dikemas dalam kantong plastik.






2.   Instan Temulawak
Bahan :
a.     Temulawak 1 kg
b.    Gula pasir 2 kg
c.    Kayu manis 50 gram
d.    Cengkeh 50 gram
e.     Jeruk nipis 1 buah
f.     Daun pandan 10 helai
g.     Garam secukupnya

Alat :
a.     Pisau
b.    Parut
c.    Baskom
d.    Pengaduk kayu
e.     Wajan
f.     Saringan
g.     Ayakan
h.    Timbangan
i.      Kemasan

Cara membuat :
Cara membuat instan temulawak pada dasarnya sama dengan membuat instan kunyit.

3.   Instan Kencur
Bahan :
a.     Kencur 1 kg
b.    Gula pasir 1,8 kg
c.    Kayu manis 50 gram
d.    Jahe 100 gram
e.     Kapulaga 50 gram
f.     Kunyit 50 gram
g.     Beras 750 gram
h.    Garam secukupnya

Alat :
a.     Pisau
b.    Parut
c.    Baskom
d.    Saringan
e.     Ayakan
f.     Wajan
g.     Pengaduk kayu




Cara membuat :
a.     Kencur, jahe, kunyit dibersihkan dari kotoran kemudian diparut.
b.    Beras disangrai kemudian ditumbuk halus.
c.    Kayu manis dan kapulaga dicuci, kemudian ditumbuk halus.
d.    Jahe, kencur, kunyit yang telah diparut kemudian diperas untuk diambil sarinya,demikian juga dengan kayu manis dan kapulaga yang telah ditumbuk ditambah sedikit air, kemudian diperas. Air kayu manis dicampur sari jahe, kencur, kunyit disaring lagi.
e.     Dlam sari jahe, kencur, kunyit, kayu manis, kapulaga ditambahkan gula pasir setengah dari volume, serta garam, diaduk hingga semua larut.
f.     Setelah tercampur rata, sari wajan dimasak dalam wajan dengan api yang sedang sambil terus diaduk sampai berbentuk adonan yang kental dan berkesan berminyak.
g.     Ke dalam adonan yang kental tersebut ditambah setengah gula pasir yang tersisa dan tepung beras sambil terus diaduk hingga adonan kental menjadi kering dalam bentuk bubuk yang lembut, kemudian angkat dan dinginkan.
h.    Instan kencur dikemas.

4.   Instan Jahe
Bahan :
a.     Jahe dari  jenis jahe gajah atau jahe emprit 1 kg
b.    Gula pasir yang putih 2 kg
c.    Daun pandan 2 helai
d.    Sereh 3 batang
e.     Garam secukupnya

Alat :
a.     Pisau
b.    Saringan
c.    Parut
d.    Baskom
e.     Pengaduk
f.     Wajan
g.     Ayakan
h.    Plastik kemasan
i.      Timbangan













Cara membuat :
a.     Jahe dibersihkan kemudian dikupas dan dicuci bersih.
b.    Setelah dicuci jahe diparut.
c.    Daun pandan dan daun sereh dihancurkan hingga lembut.
d.    Jahe yang telah diparut, daun pandan dan sereh yang telah ditumbuk dicampur kemudian diperas. Biarkan cairan tersebut selama 1 – 2 jam, lalu saring lagi.
e.     Cairan sari jahe ditambah gula pasir sebanyak setengah dari volume dan garam, diaduk hingga larut.
f.     Setelah tercampur, sari jahe dimasak dalam wajan dengan api yang sedang sambil terus diaduk hingga terbentuk adonan yang kental dan berkesan berminyak.
g.     Ke dalam adonan yang kental tersebut ditambahkan setengah volume gula pasir yang masih tersisa dengan terus dilakukan pengadukkan.
h.    Pemasakkan terus dilakukan hingga terbentuk kristal atau butiran. Dalam keadaan panas, butiran yang terbentuk dihaluskan dengan pengaduk hingga menjadi serbuk yang lembut, selanjutnya diangkat dari dalam wajan dan dihaluskan.
i.      Kristal atau butiran jahe instan tersebut diayak hingga diperoleh butiran yang seragam.
j.      Instan jahe yang sudah diayak kemudian dikemas dalam kantong plastik.















TEKNOLOGI PENGAWETAN
BAHAN PANGAN
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga












Oleh:
Hensatiti Niken Pratiwi
9B


SMP Negeri 1 CAWAS
2009/2010

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS