Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

Gurindam


1.       Jika gemar berbuat tak senonoh,
Itulah tanda dirinya bodoh

2.       Jika orang sangat kikir,
Pasti dia kurang pikir

3.       Kurang prihatin dan berdo’a,
Pasti kelak tak bahagia

4.       Dengan Ayah Bunda harus menurut,
Supaya rejeki tak pernah surut

5.       Jika orang suka memfitnah,
Itu tanda dirinya payah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Syair


1.       Sayang kita pada Ibunda
Sampai kapan pun tak akan reda
Walau beliau tak lagi muda
Sayang kita tak jauh berbeda

2.       Beliau tiang kami sekeluarga
Mengusung kami kuatkan raga
Setiap malam beliau terjaga
Bapak kami penunggu dermaga

3.       Putri Melayu bicara cinta
Tak pernah berhenti saingi kereta
Sampai kerbau jalan melata
Yang dibicarakan hanya cinta

4.       Cinta ini tak akan musnah
Walau ku telah hilang arah
Akun pun berani bersumpah
Goda manapun akan kalah

5.       Pangeran Agung tampan mempesona
Setiap memandang wajah merona
Pergi kemana naik kencana
Sungguh agung sang singgasana

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Pantun


PANTUN

1.       Setiap hari ia melamun,
membayangkan hidup panjang umur.
                Jadilah anak yang sopan santun,
                berbudi pekerti dan berakhlak luhur.

2.       Jalan ke pasar sangatlah ramai,
hati-hati motor melaju.
Kalau tuan merasa pandai,
bunga apa tak bisa layu.

3.       Terbangun kita di pagi buta,
ingat  pada telaga sarangan.
Masih remaja bicara cinta,
sudah renta tinggal kenangan.

4.       Umi Latifah menanak beras,
Di dapur hanya sendirian.
Bumi kita semakin panas,
apa yang harus kita lakukan.

5.       Bunga cendawan tumbuh di kali,
air kali rasanya tawar.
Kalau cinta terlanjur di hati,
Bunga bangkai laksana mawat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI - PENGARUH PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN



DAFTAR ISI

Sampul depan
Daftar Isi
BAB. I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penelitian
D.     Manfaat Penelitian
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA
A.     Pupuk Za
B.     Tanaman Jagung
BAB. III LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A.      Landasan Teori
B.       Hipotesis
BAB. IV METODE PENELITIAN
A.    Tempat Penelitian
B.     Waktu Penelitian
C.     Alat dan Bahan
D.    Metode Kerja
E.     Rancangan Penelitian
F.      Cara Kerja
BAB. V TABEL PENGAMATAN
BAB. VI PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN














BAB I
PENDAHULUAN

A.               Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi karena adanya pertambahan ukuran yang disebabkan adanya pertambahan jumlah sel melalui proses pembelahan sel secara mitosis pada titik tumbuh dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Biji yang diletakkan pada kondisi lingkungan yang memadai akan berkecambah. Proses perkecambahan terjadi karena sel-sel embrional memiliki kemampuan untuk membelah dan bertambah banyak. Kemampuan tersebut mengakibatkan biji tumbuh menjadi kecambah. Pertumbuhan pada perkecambahan akan terus berlanjut, terutama pada bagian ujung batang dan akar. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah makanan (nutrisi). Pemupukan merupakan salah satu cara penambahan nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Tanaman jagung merupakan bahan baku industri pakan dan pangan serta sebagai makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia. Dalam bentuk biji utuh, jagung dapat diolah misalnya menjadi tepung jagung, beras jagung, dan makanan ringan (pop corn dan jagung marning). Jagung dapat pula diproses menjadi minyak goreng, margarin, dan formula makanan. Pati jagung dapat digunakan sebagai bahan baku industri farmasi dan makanan seperti es krim, kue, dan minuman. Karena cukup beragamnya kegunaan dan hasil olahan produksi tanaman jagung tersebut di atas, dan termasuk sebagai komoditi tanaman pangan yang penting, maka perlu ditingkatkan produksinya secara kuantitas, kualitas dan ramah lingkungan /berkelanjutan.
Pupuk Za adalah pupuk kimia  buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara  nitrogen  dan belerang  bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda , Zwavelzure Ammoniak, yang berarti amonium sulfat  (NH4SO4).
Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur  dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat larut secara kuat, sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah  yang terkena aplikasinya. Sifat ini perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan pemberiannya.
Pupuk ZA mengandung belerang 24 % dan nitrogen 21 %. Kandungan nitrogennya hanya separuh dari urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini. Namun demikian, pupuk ini menjadi pengganti wajib urea sebagai pemasok nitrogen bagi pertanaman tebu  karena tebu akan mengalami keracunan bila diberi pupuk urea. Oleh karena itu, hal ini menjadi titik utama kami didalam mengamati pengaruh pupuk Za bagi pertumbuhan tanaman jagung.




B.     Rumusan Masalah
a)    Bagaimanakah pengaruh pupuk Za terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung?
b)   Apa manfaat dari pupuk Za?
c)    Dapatkah Anda menjelaskan perbedaan pertumbuhan kecambah yang diberi kadar  pupuk yang berbeda?
C.     Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui pengaruh pupuk Za terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung.
2.      Untuk mengetahui manfaat dari pupuk Za.
D.     Manfaat Penelitian
1.      Sebagai sumber informasi dalam mengetahui pengaruh pupuk Za terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
2.      Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pupuk Za terhadap pertumbuhan tanaman jagung.

























BAB II
KAJIAN TEORI

A.     Pupuk Za
Pupuk Za atau dalam istilah bahasa belanda yaitu Zwalvezur Ammonia (Ammonium Sulfat) adalah jenis pupuk nitrogen yang dapat membantu tanaman dalam memenuhi kebutuhan nitrogen. Pupuk ini dapat menghasilkan ion NH4+ yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk ini terdiri dari senyawa Sulfur dalam bentuk Sulfat yang mudah diserap dan nitrogen dalam bentuk amonium yang mudah larut dan diserap tanaman.
Pupuk Za mengandung belerang dan nitrogen dengan kadar tinggi yaitu belerang 24% dan nitrogen 21%. Pupuk Za ini memiliki banyak manfaat bagi tanaman, karena memiliki kandungan belerang yang tinggi yaitu 24%. Belerang memiliki manfaat bagi tanaman yaitu, membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun menjadi lebih hijau, menambah kandungan protein dan vitamin hasil panen dan berperan penting pada proses pembulatan zat gula.
Pupuk Za dapat memperbaiki kualitas dan meningkatkan produksi serta nilai gizi hasil panen dan pakan ternak karena peningkatan kadar protein pati, gula, lemak, vitamin, dan lain-lain. Pupuk Za memiliki sifat yaitu mudah larut dalam air, tidak higroskopis, senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama dan digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan serta aman digunakan untuk semua jenis tanaman.

B.     Tanaman Jagung
Jagung merupakan tanaman semusim  (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1 meter sampai 3 meter, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6 meter. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas  dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.
Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik . Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 meter meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 meter. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung  adalah daun sempurna, bentuknya memanjang, dan di antara pelepah  dengan helai daun  terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret . Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Ciri-ciri tanaman jagung:
a.                   Panjang
b.                   Berisi
c.                   Tedapat  buah jagung
Klasifikasi ilmiah:
Ø    Kerajaan    :  Plantae
(tidak termasuk) Monocots
(tidak termasuk) Commelinids
Ø    Ordo          :  Poales
Ø    Famili        :  Poaceae
Ø    Genus        :  Zea
Ø    Spesies      :  Zea mays
Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, kemudian teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa budidaya jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis).
Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman.
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.


Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:
1)                  Kalori : 355 Kalori
2)                  Protein : 9,2 gr
3)                  Lemak : 3,9 gr
4)                  Karbohidrat : 73,7 gr
5)                  Kalsium : 10 mg
6)                  Fosfor : 256 mg
7)                  Ferrum : 2,4 mg
8)                  Vitamin A : 510 SI
9)                  Vitamin B1 : 0,38 mg
10)              Air : 12 gr
Dan bagian yang dapat dimakan adalah 90% untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Lebih dari itu, sari pati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang siap dipasarkan. Produksi jagung dan perdagangan dunia
Provinsi penghasil jagung di Indonesia : Jawa Timur (5 jt ton); Jawa Tengah (3,3 jt ton); Lampung (2 jt ton); Sulawesi Selatan (1,3 jt ton); Sumatera Utara (1,2 jt ton); Jawa Barat (700 – 800 rb ton), sisa lainnya (NTT, NTB, Jambi, dan Gorontalo) dengan rata-rata produksi jagung nasional 16 jt ton per tahun.
Produsen jagung terbesar saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total produksi dunia), diikuti China 20,97%; Brazil 6,45%; Mexico 3,16%; India 2,34%; Afrika Selatan 1,61%; Ukraina 1,44% dan Canada 1,34%. Sedangkan untuk negara-negara Uni Eropa sebanyak 7,92 dan negara-negara lainnya 14,34%.














BAB III
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A.      Landasan Teori
      Ada 2 teori yang menjadi landasan dalam praktikum, yakni :

1.      Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
                                    i.            Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel     anak.
                                  ii.            Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air ke dalam vakuola.
                                iii.            Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

2.      Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
            Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ada 2, yaitu:
a)      Faktor eksternal/lingkungan
Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
Ø    Air dan mineral
Ø    Kelembaban
Ø    Suhu
Ø    Cahaya




b)      Faktor internal
Faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dimana dalam hal ini ada beberapa hormon yang dapat mengontrol proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut, yaitu:
Ø    Hormon Auksin          :   merangsang pertumbuhan bunga.
Ø    Hormon Giberelin       :   merangsang pertumbuhan batang.
Ø    Hormon Sitokinin       :   memperpanjang akar.
Ø    Hormon Afserat          :   menghambat perpanjangan sel.

B.               Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian pupuk Za terhadap tingkat pertumbuhan tanaman jagung.





























BAB IV
METODE PENELITIAN

A.     Tempat Penelitian
Untuk perlakuan penanaman, pengamatan serta pengolahan dan penyusunan  data laporan tanaman jagung dilakukan di rumah Fitria Dewi Sasono.

B.      Waktu Penelitian
ü Persiapan       : 04 Agustus 2012
ü Penanaman    : 05 Agustus 2012
ü Pengukuran   : 15,16,17,18 Agustus 2012
ü Olah data      : 19-21 Agustus 2012

C.     Alat dan Bahan
Alat:
Bahan:
§  Baskom
§  Biji jagung
§  Sekop
§  Air
§  Pulpen
§  Tanah 
§  Kertas
§  Pupuk Za
§  Mistar

§  Sendok

§  Polibag


D.     Rancangan Penelitian
Penelitian ini melibatkan satu faktor, yakni variasi kadar pupuk yang terdiri dari 1-4 taraf, yaitu tanpa pupuk, 100gram pupuk, 150gram pupuk, 200gram pupuk. Perlakuan terdiri dari 4 kali pemberian pupuk. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) sederhana.

E.     Cara Kerja
v  Penanaman
1)   Memilih bibit tanaman yang ungul
2)   Menyiapkan alat dan bahan
3)   Menanam bibit  ke dalam polibag 
4)   Menyiram tanaman setiap hari
5)   Mengukur tinggi tanaman pada hari ke-10
6)   Memberi pupuk pada hari ke-10
7)   Mengukur pertumbuhan dan perkembangan pada hari ke-11 sampai hari ke-14
v   Pengolahan Data
                                1)     Melakukan observasi
                                2)     Mengumpulkan data
                                3)     Mengedit data
                                4)     Membuat laporan penelitian
BAB V
TABEL HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan pertumbuhan batang dari keempat tanaman mulai perhitungan dari hari ke-11 hingga hari ke-14.
Hari
Tanaman I
Tanaman II
Tanaman III
Tanaman IV
Hari ke-11
0,2 cm
0,1 cm
0,2 cm
0,4 cm
Hari ke-12
0,8 cm
0,4 cm
0,8 cm
1,0 cm
Hari ke-13
1,2 cm
0,9 cm
0,4 cm
1,5 cm
Hari ke-14
1,5 cm
1,3 cm
0,7 cm
1,9 cm
            
Tabel hasil pengamatan jumlah daun, panjang daun, tinggi batang, dan panjang akar tanaman I-IV dihari terakhir penelitian.

Tanaman I
Tanaman II
Tanaman III
Tanaman IV
Jumlah Daun
2
2
2
2
Panjang Daun
0,9 cm
1,4 cm
0,7 cm
1, 8 cm
Tinggi Batang
1,5 cm
1,3 cm
1,7 cm
1,9 cm
Panjang Akar
6,5 cm
4,5 cm
4,3 cm
4,2 cm



















BAB VI
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A.     Pembahasan
Berdasarkan percobaaan yang telah dilakukan, membuktikan bahwa pupuk Za mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan jagung bertambah lebih cepat tumbuh dan berkembang.
Pupuk Za Merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Belerang. Pupuk Za sangat berguna bagi tanaman diantaranya tanaman jagung. Karena pupuk ini dapat mempercepat pertumbuhan pada tanaman jagung, berperan dalam membentuk bintil-bintil akar dan pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman yaitu pada akar, batang dan daun serta membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik.
Pupuk Za dapat mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman jagung. Karena di dalam pupuk Za mengandung belerang dan nitrogen yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan pada tanaman jagung. Jadi, pupuk Za dapat dikategorikan sebagai pupuk yang cocok bagi tanaman.

B.     Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1)   Pupuk Za dapat mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman jagung, karena pupuk Za mengandung belerang 24% dan nitrogen 21%. Sehingga dapat mempercepat pertumbuhan pada tanaman jagung,
2)   Pupuk Za sangat bermanfaat bagi tanaman yaitu dapat mempercepat pertumbuhan pada tanaman jagung, berperan dalam membentuk bintil-bintil akar dan pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman yaitu pada akar, batang dan daun serta membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik. 


















LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
PENGARUH PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN

sManCa.JPG
Disusun oleh :
1.  Evy Astuti                            (10)
2.  Fitria Dewi Sasono           (11)
3.  Hensatiti Niken Pratiwi  (14)
4.  Ida Fitriana                         (15)



XI IPA UNGGULAN 1
SMA N 1 CAWAS


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS