DAFTAR ISI
Sampul
depan
Daftar
Isi
BAB.
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB.
II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pupuk Za
B. Tanaman Jagung
BAB.
III LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A.
Landasan Teori
B.
Hipotesis
BAB.
IV METODE PENELITIAN
A.
Tempat Penelitian
B.
Waktu Penelitian
C.
Alat dan Bahan
D.
Metode Kerja
E.
Rancangan Penelitian
F.
Cara Kerja
BAB. V TABEL
PENGAMATAN
BAB.
VI PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan
berkembang. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi karena adanya pertambahan
ukuran yang disebabkan adanya pertambahan jumlah sel melalui proses pembelahan
sel secara mitosis pada titik tumbuh dan pembesaran dari tiap-tiap sel.
Biji yang diletakkan pada kondisi lingkungan yang memadai
akan berkecambah. Proses perkecambahan terjadi karena sel-sel embrional
memiliki kemampuan untuk membelah dan bertambah banyak. Kemampuan tersebut
mengakibatkan biji tumbuh menjadi kecambah. Pertumbuhan pada perkecambahan
akan terus berlanjut, terutama pada bagian ujung batang dan akar. Pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan adalah makanan (nutrisi). Pemupukan merupakan salah satu
cara penambahan nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Tanaman jagung merupakan bahan baku industri pakan dan
pangan serta sebagai makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia. Dalam
bentuk biji utuh, jagung dapat diolah misalnya menjadi tepung jagung, beras
jagung, dan makanan ringan (pop corn dan jagung marning). Jagung dapat pula
diproses menjadi minyak goreng, margarin, dan formula makanan. Pati jagung
dapat digunakan sebagai bahan baku industri farmasi dan makanan seperti es
krim, kue, dan minuman. Karena cukup beragamnya kegunaan dan hasil olahan
produksi tanaman jagung tersebut di atas, dan termasuk sebagai komoditi tanaman
pangan yang penting, maka perlu ditingkatkan produksinya secara kuantitas,
kualitas dan ramah lingkungan /berkelanjutan.
Pupuk Za adalah pupuk kimia buatan
yang dirancang untuk memberi
tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman.
Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda , Zwavelzure Ammoniak, yang
berarti amonium sulfat (NH4SO4).
Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam
dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah
menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat larut
secara kuat, sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi
menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya. Sifat ini perlu
diperhatikan dalam penyimpanan dan pemberiannya.
Pupuk ZA mengandung belerang 24 % dan nitrogen
21 %. Kandungan nitrogennya hanya separuh dari urea, sehingga biasanya
pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah
yang miskin unsur ini. Namun demikian, pupuk ini menjadi pengganti wajib urea
sebagai pemasok nitrogen bagi pertanaman tebu karena tebu akan mengalami
keracunan bila diberi pupuk urea. Oleh karena itu, hal ini menjadi titik utama
kami didalam mengamati pengaruh pupuk Za bagi pertumbuhan tanaman jagung.
B. Rumusan
Masalah
a) Bagaimanakah
pengaruh pupuk Za terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung?
b) Apa
manfaat dari pupuk Za?
c) Dapatkah
Anda menjelaskan perbedaan pertumbuhan kecambah yang diberi
kadar pupuk yang berbeda?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk
mengetahui pengaruh pupuk Za terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
jagung.
2. Untuk
mengetahui manfaat dari pupuk Za.
D. Manfaat
Penelitian
1. Sebagai
sumber informasi dalam mengetahui pengaruh pupuk Za terhadap pertumbuhan
tanaman jagung.
2. Memberikan
pengetahuan kepada masyarakat mengenai pupuk Za terhadap pertumbuhan tanaman
jagung.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pupuk Za
Pupuk Za atau dalam istilah bahasa belanda yaitu Zwalvezur Ammonia (Ammonium Sulfat)
adalah jenis pupuk nitrogen yang dapat membantu tanaman dalam memenuhi
kebutuhan nitrogen. Pupuk ini dapat menghasilkan ion NH4+
yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk ini terdiri dari senyawa Sulfur
dalam bentuk Sulfat yang mudah diserap dan nitrogen dalam bentuk amonium yang
mudah larut dan diserap tanaman.
Pupuk Za mengandung belerang dan nitrogen dengan kadar
tinggi yaitu belerang 24% dan nitrogen 21%. Pupuk Za ini memiliki banyak
manfaat bagi tanaman, karena memiliki kandungan belerang yang tinggi yaitu 24%.
Belerang memiliki manfaat bagi tanaman yaitu, membantu pembentukan butir hijau
daun sehingga daun menjadi lebih hijau, menambah kandungan protein dan vitamin
hasil panen dan berperan penting pada proses pembulatan zat gula.
Pupuk Za dapat memperbaiki kualitas dan meningkatkan
produksi serta nilai gizi hasil panen dan pakan ternak karena peningkatan kadar
protein pati, gula, lemak, vitamin, dan lain-lain. Pupuk Za memiliki sifat
yaitu mudah larut dalam air, tidak higroskopis, senyawa kimianya stabil
sehingga tahan disimpan dalam waktu lama dan digunakan sebagai pupuk dasar dan
susulan serta aman digunakan untuk semua jenis tanaman.
B. Tanaman
Jagung
Jagung merupakan tanaman semusim (annual).
Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus
merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan
generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi.
Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1 meter sampai 3 meter, ada
varietas yang dapat mencapai tinggi 6 meter. Tinggi tanaman biasa diukur dari
permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun
beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi),
pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.
Bunga betina jagung berupa
"tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan
"rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah
tangkai putik . Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat
mencapai kedalaman 8 meter meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 meter.
Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang
bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat,
sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat
mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset.
Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang
jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun
sempurna, bentuknya memanjang, dan di antara pelepah dengan helai
daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang
daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun
jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk
kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit
air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina
yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga
memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae,
yang disebut floret . Pada jagung, dua floret dibatasi oleh
sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman,
berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma
khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara
batang dan pelepah daun.
Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat
menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina.
Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif,
dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk
penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Ciri-ciri
tanaman jagung:
a.
Panjang
b.
Berisi
c.
Tedapat
buah jagung
Klasifikasi
ilmiah:
Ø Kerajaan : Plantae
(tidak termasuk) Monocots
(tidak termasuk) Commelinids
Ø Ordo : Poales
Ø Famili
: Poaceae
Ø Genus :
Zea
Ø Spesies : Zea mays
Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan
arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko
bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun
yang lalu, kemudian teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar
7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000
tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa budidaya jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan
langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis).
Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling
tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies
lain, terutama Zea mays ssp. mexicana.
Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam
genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi
menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat
hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik
yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman.
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada
pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan
kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan
amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan
amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi
lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui
mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen
dan sukrosa.
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan
adalah:
1)
Kalori : 355 Kalori
2)
Protein : 9,2 gr
3)
Lemak : 3,9 gr
4)
Karbohidrat : 73,7 gr
5)
Kalsium : 10 mg
6)
Fosfor : 256 mg
7)
Ferrum : 2,4 mg
8)
Vitamin A : 510 SI
9)
Vitamin B1 : 0,38 mg
10)
Air : 12 gr
Dan bagian yang dapat dimakan adalah 90% untuk ukuran
yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah,
namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman
semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat
ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Lebih dari itu,
sari pati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti
fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang telah mencampur polimer
jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang siap dipasarkan. Produksi
jagung dan perdagangan dunia
Provinsi penghasil jagung di Indonesia : Jawa
Timur (5 jt ton); Jawa Tengah (3,3 jt ton); Lampung (2 jt ton);
Sulawesi Selatan (1,3 jt ton); Sumatera Utara (1,2 jt ton); Jawa
Barat (700 – 800 rb ton), sisa lainnya (NTT, NTB, Jambi, dan Gorontalo)
dengan rata-rata produksi jagung nasional 16 jt ton per tahun.
Produsen jagung terbesar saat ini adalah Amerika Serikat
(38,85% dari total produksi dunia), diikuti China 20,97%; Brazil 6,45%; Mexico
3,16%; India 2,34%; Afrika Selatan 1,61%; Ukraina 1,44% dan Canada 1,34%.
Sedangkan untuk negara-negara Uni Eropa sebanyak 7,92 dan negara-negara lainnya
14,34%.
BAB III
LANDASAN TEORI DAN
HIPOTESIS
A.
Landasan Teori
Ada 2 teori yang
menjadi landasan dalam praktikum, yakni :
1.
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu
proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible,
atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah
peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan
ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi
peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma.
Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak
dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi.
Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi
zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah
(bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang
dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
i.
Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk
membelah menjadi beberapa sel anak.
ii.
Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau
peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya
disebabkan oleh penyerapan air ke dalam vakuola.
iii.
Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak
yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi)
melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan
individu.
2.
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan ada 2, yaitu:
a) Faktor eksternal/lingkungan
Faktor
ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan
dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
tumbuhan adalah sebagai berikut:
Ø
Air dan mineral
Ø
Kelembaban
Ø
Suhu
Ø
Cahaya
b) Faktor
internal
Faktor yang melibatkan hormon dan gen yang
akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dimana dalam hal ini ada
beberapa hormon yang dapat mengontrol proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan tersebut, yaitu:
Ø
Hormon Auksin : merangsang pertumbuhan bunga.
Ø
Hormon Giberelin : merangsang
pertumbuhan batang.
Ø
Hormon Sitokinin : memperpanjang akar.
Ø
Hormon Afserat : menghambat
perpanjangan sel.
B.
Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat
pengaruh pemberian pupuk Za terhadap tingkat pertumbuhan tanaman jagung.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
Untuk perlakuan
penanaman, pengamatan serta pengolahan dan penyusunan data laporan tanaman jagung dilakukan di rumah
Fitria Dewi Sasono.
B. Waktu Penelitian
ü Persiapan :
04 Agustus 2012
ü Penanaman :
05 Agustus 2012
ü Pengukuran :
15,16,17,18 Agustus 2012
ü Olah data :
19-21 Agustus 2012
C. Alat dan Bahan
Alat:
|
Bahan:
|
§ Baskom
|
§ Biji jagung
|
§ Sekop
|
§ Air
|
§ Pulpen
|
§ Tanah
|
§ Kertas
|
§ Pupuk Za
|
§
Mistar
|
|
§ Sendok
|
|
§ Polibag
|
|
D. Rancangan Penelitian
Penelitian ini melibatkan satu faktor, yakni variasi kadar
pupuk yang terdiri dari 1-4 taraf, yaitu tanpa pupuk, 100gram pupuk, 150gram
pupuk, 200gram pupuk. Perlakuan terdiri dari 4 kali pemberian pupuk. Rancangan
percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL (Rancangan Acak
Lengkap) sederhana.
E. Cara Kerja
v
Penanaman
1) Memilih
bibit tanaman yang ungul
2) Menyiapkan
alat dan bahan
3) Menanam
bibit ke dalam polibag
4) Menyiram
tanaman setiap hari
5) Mengukur
tinggi tanaman pada hari ke-10
6) Memberi
pupuk pada hari ke-10
7) Mengukur
pertumbuhan dan perkembangan pada hari ke-11 sampai hari ke-14
v
Pengolahan Data
1) Melakukan
observasi
2) Mengumpulkan
data
3) Mengedit
data
4) Membuat
laporan penelitian
BAB V
TABEL HASIL
PENGAMATAN
Hasil pengamatan pertumbuhan batang dari keempat tanaman
mulai perhitungan dari hari ke-11 hingga hari ke-14.
Hari
|
Tanaman I
|
Tanaman II
|
Tanaman III
|
Tanaman IV
|
Hari ke-11
|
0,2 cm
|
0,1 cm
|
0,2 cm
|
0,4 cm
|
Hari ke-12
|
0,8 cm
|
0,4 cm
|
0,8 cm
|
1,0 cm
|
Hari ke-13
|
1,2 cm
|
0,9 cm
|
0,4 cm
|
1,5 cm
|
Hari ke-14
|
1,5 cm
|
1,3 cm
|
0,7 cm
|
1,9 cm
|
Tabel hasil pengamatan jumlah daun, panjang daun, tinggi
batang, dan panjang akar tanaman I-IV dihari terakhir penelitian.
|
Tanaman I
|
Tanaman II
|
Tanaman III
|
Tanaman IV
|
Jumlah Daun
|
2
|
2
|
2
|
2
|
Panjang Daun
|
0,9 cm
|
1,4 cm
|
0,7 cm
|
1, 8 cm
|
Tinggi Batang
|
1,5 cm
|
1,3 cm
|
1,7 cm
|
1,9 cm
|
Panjang Akar
|
6,5 cm
|
4,5 cm
|
4,3 cm
|
4,2 cm
|
BAB VI
PEMBAHASAN DAN
KESIMPULAN
A.
Pembahasan
Berdasarkan percobaaan yang telah dilakukan, membuktikan
bahwa pupuk Za mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan jagung bertambah
lebih cepat tumbuh dan berkembang.
Pupuk Za Merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi
kebutuhan unsur hara Belerang. Pupuk Za sangat berguna bagi tanaman diantaranya
tanaman jagung. Karena pupuk ini dapat mempercepat pertumbuhan pada tanaman
jagung, berperan dalam membentuk bintil-bintil akar dan pembentukan atau
pertumbuhan bagian vegetatif tanaman yaitu pada akar, batang dan daun serta
membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik.
Pupuk Za dapat mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman
jagung. Karena di dalam pupuk Za mengandung belerang dan nitrogen yang tinggi,
sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan pada tanaman jagung. Jadi, pupuk Za dapat
dikategorikan sebagai pupuk yang cocok bagi tanaman.
B.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1) Pupuk Za dapat mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman jagung, karena
pupuk Za mengandung belerang 24% dan nitrogen 21%. Sehingga dapat mempercepat
pertumbuhan pada tanaman jagung,
2)
Pupuk Za sangat bermanfaat bagi tanaman yaitu
dapat mempercepat pertumbuhan pada tanaman jagung, berperan dalam membentuk
bintil-bintil akar dan pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman
yaitu pada akar, batang dan daun serta membentuk protein, lemak dan berbagai
persenyawaan organik.
LAPORAN
PRAKTIKUM BIOLOGI
PENGARUH PUPUK
TERHADAP PERTUMBUHAN
Disusun oleh :
1. Evy Astuti (10)
2. Fitria Dewi Sasono (11)
3. Hensatiti
Niken Pratiwi (14)
4. Ida Fitriana (15)
XI IPA UNGGULAN 1
SMA N 1 CAWAS